Rabu, 01 November 2017

MANAJEMEN PERUBAHAN PT.ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO)

1.Latar Belakang

Dalam menghadapi lingkungan kerja yang semakin dinamis dan selalu berubah maka suatu organisasi atau perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri baik secara internal maupun ekternal. Hal ini merupakan konsekuensi dari suatu organisasi karena telah memasuki era persaingan yang ketat dan selalu berubah. Suatu organisasi dapat dikatakan berhasil jika organisasi tersebut dapat melakukan perubahan untuk menghadapi persaingan, tangkas dan cermat, mampu mengembangkan inovasi baru dan selalu siap menghadapi persaingan baru. Akan tetapi tidak semudah yang dilakukan karena perubahan-perubahan yang dilakukan oleh organisasi harus dilakukan dengan melalui berbagai pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.

Perubahan dapat diartikan membuat sesuatu menjadi berbeda dimasa lalu, masa kini, dan masa depan. Untuk merealisasikan perubahan harus menggunakan rencana yang matang dan penuh perhitungan. Seperti halnya yang dilakukan di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) sebelum melakukan suatu perubahan, perusahaan ini dengan terencana dan terarah melakukan kegiatan perubahan yang berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai. Adapun yang melatarbelakangi suatu perubahan dalam organisasi adalah bagaimana kemampuan dari organisasi tersebut dalam bertahan hidup di dalam persaingan yang tinggi dan selalu dinamis baik dari faktor internal maupun eksternal. Dapat dikatakan bahwa jika suatu organisasi tidak melakukan perubahan, pastinya akan mengalami kesulitan, disorientasi, stress, bahkan mungkin akan tidak bisa bertahan hidup. Sehingga suatu perubahan sudah menjadi keharusan bagi setiap organisasi yang termasuk didalamnya adalah komponen-komponen yang berkompeten dan berhubungan, bukan lagi suatu pilihan melainkan keharusan atau kewajiban yang harus dilakukan untuk menumbuhkan daya juang dalam melakukan perkembangan.

2.Pembahasan Manjemen Perubahan

Manajemen Perubahan dalam implementasinya memerlukan waktu dan tujuan yang terencana dan strategis sehingga mampu memberikan manfaat dengan adanya perubahan tersebut. Secara umum, perubahan dalam suatu organisasi sudah merupakan kewajibab tetapi perubahan yang dilakukan oleh tiap-tiap organisasi tidak akan sama dan disesuaikan dengan tujuan dengan masing-masing organisasi tersebut.

Dalam beberapa teori Manajemen Perubahan banyak dibahas mengenai tahapan maupun cara untuk mengimplementasikan. Adapun salah satu yang membahas mengenai Manajemen Perubahan ini disebutkan dalam beberapa tahap proses yang diterangkan dan digagas oleh Kurt Lewin. Teori Kurt Lewin merupakan salah satu model teori Manajemen Perubahan yang dikemukakan pada tahun 1946. Lewin percaya teorinya berlaku untuk jangka pendek dalam Manajemen Perubahan. Tiga langkah utama dalam Manajemen Perubahan. Langkah-lamgkah tersebut adalah:

1.Unfreezing

Unfreezing dapat diartikan mencairkan atau melunakan dimana pada tahap ini, resistensi dalam perubahan dengan persetujuan dan mampu melewati atau menghindarkan dari ketakutan orang-orang akan perubahan sehingga mampu membuka diri atau menghilangkan ketakutan tersebut. Pemberian informasi-informasi baru diharapkan dapat mencairkan Mereka akan melakukan menunjukkan tindakan yang mengidentifikasikan penilaian mereka.

2.Changing

Dapat diartikan merubah ada mengartikan juga dengan “moving” dimana tahap ini dilakukan manajemen perubahan keseluruhan dari organisasi yang dapat meliputi seperti sumber daya manusia, produk, pelayanan teknologi informasi, administrasi maupun politik. Sehingga “merubah” dan “menggeser” dari situasi yang sudah ada ke situasi yang sedang dikerjakan atau diterapkan kemudian dikembangkan lagi untuk situasi yang akan datang.

3.Refreezing

Dapat diartikan merefresh atau memberlakukan perubahan baru tersebut, dimana dalam tahap yang terakhir ini dilakukan perubahan yang baru yang berakibat pada kegiatan rutin yang baru atau menimbulkan kegiatan yang stabil. Lewin megatakan perubahan baru ini jika tidak diimplementasikan akan tidak berumur panjang atau tidak digubris dan akhirnya tidak tercapai. Penerapan perubahan secara umum pada semua lini bisnis dari suatu organisasi, dan secara khusus dibahas oleh Lewin adalah pada orang-orang atau karyawan suatu organisasi seperti melakukan perubahan penglolaan sumber daya manusia dapat dicontohkan seperti melakukan pelatihan, pendidikan terapan, dan reward fasilitas yang lebih baik

1.Perubahan Logo PT.Asuransi Jiwasraya (Persero)

Logo perusahaan PT Asuransi Jiwasraya diganti. Perusahaan asuransi jiwa berusia 154 tahun tersebut menampilkan logo yang bernuansa lebih bersih dan muda.

Slogan yang sebelumnya “Secure Your Life” diubah menjadi “Together for Life”.

Warna logo yang sebelumnya dominan warna merah, kini berganti biru. Pilihan font juga berubah, dari huruf kapital menjadi huruf kecil. Selain perubahan font huruf, perubahan lain yang menonjol adalah penulisan huruf ‘y’ dengan lengkung yang menghadap ke arah kanan, bukan ke kiri. Direktur Keuangan Jiwasraya, mengatakan perubahan logo dan slogan dilakukan untuk menandai perjalanan perusahaan menuju ke arah yang lebih baik. Untuk suatu perubahan.

Soft launching peluncuran logo baru Jiwasraya dilakukan pada hari Senin (9/6/2014), dan dilakukan secara terbuka pada Selasa (10/6/2014). Adapun, aset Jiwasraya hingga akhir 2013 tercatat sebesar Rp17,03 triliun, melonjak 83,27% dibandingkan dengan posisi pada tahun sebelumnya Rp9,29 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan asuransi jiwa pelat merah tersebut, peningkatan paling tinggi tercatat pada pos surat berharga yang diperdagangkan, properti investasi, dan aset tetap.

Alasan dari perubahan logo PT.Asuransi Jiwasraya (Persero) berhasil lolos dari kesulitan keuangan. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asuransi ini mampu memmbayar lunas tunggakan klaim asuransi senilai Rp 7,6 triliun yang tertunda pembayarannya akibat krisis ekonomi pada tahun 1998 lalu. Pembayaran dilakukan tanpa campur tangan negara.

“TOGETHER FOR LIFE” Jiwasraya adalah teman hidup untuk seumur hidup. Kami memiliki kumpulan semangat dan jiwa untuk meniupkan nafas baru yang membuat hidup lebih berarti. “Kebersamaan” Ide utama adalah untuk mengkomunikasikan semangat kebersamaan dan “Partnership” yang merupakan esensi dari Jiwasraya Penggabungan antra dua titik merah pada huruf “J” dan “I” melambangkan kebersamaan dari Partnership itu sendiri Titik merah di atas huruf “J” melambangkan Jiwasraya dan titik di atas huruf “I” melambangkan pelanggan; dimana kita percaya bahwa “customer is king” Sebagai tambahan huruf “Y” terbalik pada warna merah melambangkan inovasi, sesuatu yang berbeda dan tidak konvensional. Hal tersebut juga melambangkan misi Jiwasraya sebagai perusahaan yang menawarkan produk-produk inovatif.

Filosofi logo baru Jiwasraya dengan bentuk pohon yang terbentuk dari gabungan dua hati memiliki arti sebagai perlindungan sepenuh hati untuk masa depan dan lebih jauh lagi memberikan peace of mind bagi semua nasabah setia Jiwasraya Sebuah layanan sepenuh hati dari Living legend Company dengan sejarah panjang lebih dari 155 tahun melayani negeri ini.

Dari perubahan internal perusahaan tujuan logo baru tersebut merupakan ide dan pemikiran dari Menteri BUMN yaitu Dahlan Iskan. Dia menganggap logo baru tersebut merupakan simbol keteguhan hati Jiwasraya untuk tetap bertahan dan berjaya serta menegaskan eksistensi Jiwasraya di industri asuransi Indonesia.

MANAJEMEN PERUBAHAN PT.ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO)

1.Latar Belakang Dalam menghadapi lingkungan kerja yang semakin dinamis dan selalu berubah maka suatu organisasi atau perusahaan dituntut ...